Teori evolusi yang
terkenal itu bukan hanya didasarkan Darwin atas penelitiannya di Galapagos,
lepas pantai Amerika Selatan, tetapi juga atas penelitian Alfred Russel Wallace
di Halmahera, Indonesia.
Dari pojok timurlaut Indonesia, di gugusan
Kepulauan Halmahera di Ternate, Tidore, Bacan, dan Morotai, lahirlah teori
evolusi melalui seleksi alam. Teori ini dilahirkan oleh Alfred Russel Wallace,
seorang naturalist besar, yang menulis makalah tentang spesiasi melalui seleksi
alam pada 1858, dan mengirimkannya kepada Charles Darwin di Inggris sebagai
kolega seniornya. Makalah ini menghentakkan Darwin dan segera membuatnya
“ngebut” menulis The Origin of Species yang terbit setahun (1859) setelah
makalah Ternate Wallace diterimanya.
Charles Darwin dan Alfred Wallace bersahabat,
Wallace lebih muda 14 tahun. Wallace sering mampir ke rumah Darwin dan
melihat-lihat koleksi Darwin hasil ekspedisinya ke pulau-pulau di Pasifik
dengan kapal survey HMS Beagle. Saat itu, Darwin belum menuliskan hasil
penelitiannya menjadi bukunya yang terkenal itu. Rupanya, Darwin agak ragu dan
lama berpikir untuk mengumumkan teorinya itu. Wallace, sebagai sesama
naturalist juga sering melakukan ekspedisi ke pulau-pulau yang belum dikenal
dengan baik saat itu. Sebelum ke Malaya dan Indonesia, Wallace pernah melakukan
ekspedisi besar ke Amerika Selatan, dan Wallace menjadi pemasok koleksi-koleksi
binatang dan tumbuhan untuk Darwin.
Tahun 1854, Wallace berangkat ke Malaya dan
Indonesia dan memulai perjalanan besarnya sebagai naturalist, ini kira-kira
enam bulan sebelum Darwin mulai mengumpulkan catatan-catatan perjalanannya
untuk menulis buku. Sebaga naturalist yang Wallace hormati, Wallace tetap
berhubungan dengan Darwin di Inggris untuk meminta
pertimbangan-pertimbangannya.
Bulan Februari 1858, saat Wallace telah sampai
di Halmahera dan tengah terbaring sakit oleh demam, dia menulis sebuah makalah
penting yang diilhami oleh penelitiannya (terutama serangga) di gugusan
Kepulauan Halmahera, berjudul, "On the Tendency of Varieties to Depart
Indefinitely from the Original Type" Paket ini diterima Darwin tanggal 18
Juni 1858. Darwin kaget sekali dan segera ingat tulisannya di tahun 1842-1844
yang belum ia terbitkan.
Darwin segera menulis surat kepada Charles
Lyell, geologist terkenal sekaligus pembimbingnya di Linnean Society Inggris,
ditulisnya, “"Your words have come true with a vengeance - that I should
be forestalled...I never saw a more striking coincidence; if Wallace had my MS
sketch written out in 1842, he could not have made a better short abstract !
... I shall, of course, at once and offer to send it to any journal"
Apa yang dilakukan Lyell ? Lyell menggabung
paper unpublished Darwin tahun 1944 dengan paper Wallace, dan memberi judul
baru, "On the Tendency of Species to Form Varieties; and on the
Perpetuation of Varieties and Species by Means of Selection" oleh Charles
Darwin, Alfred Wallace; dikomunikasikan oleh Sir Charles Lyell dan Joseph Hooker
(Hooker adalah teman dekat Darwin).
Dan, setahun kemudian terbitlah buku Darwin yang
sangat terkenal itu "On the Origin of Species by Means of Natural
Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for
Life", diterbitkan oleh John Murray pada 24 November 1859.
Apa yang terjadi dengan Alfred Wallace di
Indonesia ? Dia tidak marah, tetap santun, dan tetap meneruskan ekspedisinya
dari Halmahera ke pulau2 lain di Indonesia. Bahkan Wallace menyebut teori
evolusi sebagai Darwinisme. Begitu juga Darwin menghormati Wallace dengan
menyebut cukup sering namanya di bukunya. Pulang ke Inggris, Wallace pun
dihormati sebagai ilmuwan besar oleh pihak Kerajaan Inggris, tetap berkawan
dengan Darwin. Dan atas rekomendasi Darwin, Wallace menerima uang pensiun setahun
200 pundsterling dari Ratu Victoria, terpilih sebagai anggota the Royal Society
tahun 1893, menerima Order of Merit tahun 1910, dan meninggal tahun 1913.
Demikian, saya dasarkan cerita ini dari dua
buku: Swischer, Curtis, Lewin (2001) : The Java Man, dan Gribbin and Gribbin
(2002) : Science - A History.
Dikutip Oleh : M.Sidik