Sangiran Sebagai Situs Arkeologi Terlengkap Se-Asia
Sangiran
merupakan situs arkeologi manusia purba terlengkap di Asia. berada di sebuah
daerah pedalaman dikaki Gunung Lawu, kabupaten Sragen, Jawa Tengah, atau di lembah Sungai
Bengawan Solo.
Sangiran memberi informasi lengkap sejarah kehidupan manusia purba meliputi
habitat, pola kehidupannya, binatang yang hidup bersamanya, hingga proses
terjadinya bentang alam. Sementara itu, Museum Sangiran masih berlokasi di
sekitaran situs arkeologi ini. Di sini Anda dapat melihat sekitar 13.809
koleksi fosil manusia purba dan merupakan terlengkap di Asia. Ada juga fosil
hewan bertulang belakang, fosil binatang air, batuan, fosil tumbuhan laut,
alat-alat batu, dan beberapa jenis hewan seperti badak, sapi, rusa, banteng,
dan kerbau. Tersedia juga ruang audio visual untuk menyaksikan fosil tinggalan
kehidupan masa prasejarah di Sangiran. Museum Sangiran saat ini menjadi sebuah
museum megah dengan arsitektur modern. Di isni Anda dapat melihat dari dekat
koleksi fosil manusia purba, binatang yang hidup pada masa itu, hingga
peralatan yang digunakannya. Tempat ini memiliki nilai tinggi bagi ilmu
pengetahuan dan merupakan aset Indonesia.
Sejak
tahun 1977 situs Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Indonesia sebagai cagar budaya. Tahun 1996 Sangiran terdaftar dalam Situs
Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen
WHC96/Conf.201/21). Sejak ditetapkannya sebagai World Heritage oleh
UNESCO, Sangiran memberi sumbangannya terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di
dunia khususnya ilmu arkeologi, geologi, paleoanthropologi, dan biologi.
Dilihat dari hasil temuannya, Situs Sangiran merupakan situs purbakala yang
paling lengkap di Asia bahkan di dunia.
Kawasan
Sangiran menyimpan misteri yang sangat menarik untuk diungkap. Manusia purba
jenis Homo erectus yang ditemukan di wilayah Sangiran ada sekitar
lebih dari 100 individu yang mengalami masa evolusi tidak kurang dari 1 juta
tahun. Manusia jenis ini mempunyai ciri-ciri tinggi badan kurang lebih 165-180
cm dengan postur yang tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus.
Selain
fosil manusia purba, di Sangiran ada juga fosil hewan bertulang belakang
hingga cangkang molusca. Fosil vertebrata ditemukan di semua lapisan (Kalibeng,
Kabuh, dan Notopuro). Ditemukan juga fosil gajah purba, badak, banteng,
sapi, kerbau, dan rusa. Diperkirakan hewan-hewan tersebut hidup sezaman dengan Homo
erectus dan menjadi binatang buruan mereka.
Keseluruhan
fosil yang telah ditemukan sampai saat ini sebanyak 13.809 buah. Sebanyak 2.934
fosil disimpan di Ruang Pameran Museum Sangiran dan 10.875 fosil lainnya
disimpan di gudang penyimpanan. Beberapa fosil manusia purba disimpan di Museum
Geologi Bandung
dan Laboratorium Paleoanthropologi Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar